Johan A Santoso – Pemimpin Cabang
Bersahabat dengan para murid lainnya bukanlah sekedar relasi dua orang atau sekelompok yang terbatas di sama-sama menikmati kesukaan yang sama, meluangkan waktu untuk bermain atau update kehidupan. Dalam persahabatan dengan para murid lainnya, kehidupan yang transparan dan sikap terbuka untuk dikoreksi dan dibangun bersama tak terelakkan. Tak nyaman memang. Tapi lewat itulah proses sebagaimana dikatakan Amsal, “Seperti besi diasah dengan besi agar menjadi tajam, demikianlah sesama kawan saling mengasah agar semakin baik” (27:17, TSI).
Saya menikmati setiap interaksi yang terbuka dan saling mengoreksi serta membangun dengan kakak-kakak rohani, adik-adik KTB, dengan teman-teman staf dan board, juga dengan rekan-rekan di gereja. Adik-adik KTB dan teman-teman staf muda saya lihat makin merasa nyaman dan aman untuk bahkan mengutarakan apa yang mereka pikirkan soal saya. Saya menemukan beberapa hal baru bagi pengenalan diri saya sebagai buah dari interaksi yang terbuka itu.
Ada satu kesempatan saya diminta terlibat untuk berbicara dengan salah satu perintis jemaat di gereja yang dirasa memerlukan seorang berjalan bersamanya untuk pertumbuhan dan kinerjanya. Tak mudah bagi saya sebagai sesama pekerja di ladang pelayanan untuk memberikan teguran yang cukup serius padanya. Saya bersyukur karena baik Gembala maupun tua-tua, yang melibatkan saya dalam proses dan dalam pembicaraan evaluasi itu, terbuka untuk mendengarkan bahwa lebih dari sekedar evaluasi kinerja kami perlu menjadi sahabat yang menyediakan diri bagi orang tersebut untuk mengalami dikoreksi tapi juga diperlengkapi dan ditopang untuk pertumbuhan dan kemajuannya.
Perjalanan memeringati rangkaian Paskah mengingatkan sekali lagi akan persahabatan sampai akhir, bahkan lebih dari itu, yang Tuhan tawarkan. Persahabatan yang merombak seluruh hidup manusia yang meresponi undangan itu. Persahabatan yang memberikan kesempatan kedua dan berikutnya bagi saya dan orang percaya lainnya dalam pengikutan akan Tuhan.
Pokok Doa dan Ucapan Syukur:
• Doakanlah penyusunan buku panduan pemuridan bersahabat bagian yang kedua. Ini adalah semacam bahan PA yang akan digunakan oleh KTB-KTB di Perkantas Jogja sebagai respon dari konteks yang ada di ladang siswa dan mahasiswa hari ini
• Bulan April akan cukup padat dengan upgrading staf dan penyiapan (C)PKTB di samping pertemuan-pertemuan KTB. Tolong doakan agar setiap proses itu menyegarkan, menambah perlengkapan baru dan makin menajamkan kapasitas memimpin dan melayani.
Priscilla Rosty Sukmono – Staf Pelayanan Siswa
Energi dan relasi adalah 2 kata yang melekat dalam pelayanan siswa. Pengalaman berjalan di ladang siswa selama 13 tahun, baik sebagai TPS maupun staf membuat saya makin melihat bahwa “kekayaan” yang dimiliki siswa atau anak-anak muda adalah energi yang masih sangat berlimpah untuk mengeksplorasi dan melakukan banyak hal. Tantangannya kemudian adalah bagaimana mengelola dan mengarahkan anak-anak muda untuk juga mengeksplorasi dan menggali pengenalan akan Allah di dalam konteks hidup mereka sehari-hari. Potensi dan energi yang dimiliki oleh adik-adik yang saya temui di ladang ini begitu besar, baik itu siswa maupun TPS. Doakan agar saya di dalam peran sebagai staf bisa menolong mereka mengelola dan mengarahkan energi mereka untuk mengeksplorasi diri pada apa yang Allah rindukan bagi hidup mereka dan mendukung kegerakan siswa di kota ini.
Hal yang kedua adalah relasi. Belakangan saya cukup takjub ketika mendampingi tim kota siswa. Mereka yang notabene berasal dari sekolah yang berbeda-beda mampu terhubung satu sama lain bahkan di pertemuan pertama mereka. Tentu ada adik-adik yang masih malu-malu namun terbantu dengan teman lainnya yang mau merangkul. Memang benar jika manusia adalah makhluk sosial yang membutuhkan keterhubungan dengan manusia lainnya dan secara khusus siswa di dalam masa eksplorasi mereka pun membutuhkan “sentuhan-sentuhan personal” yang merepresentasikan kasih dan penerimaan Kristus bagi sesama. Doakan agar melalui kehadiran pelayanan siswa maupun kegiatan-kegiatan yang diadakan oleh pelayanan siswa bisa menjadi ruang bagi relasi-relasi yang mengubahkan itu bisa terjadi.
Nitamansari M Damanik – Asisten Staf Pelayanan Mahasiswa
Saya mengucap syukur kepada Tuhan ketika melihat para mahasiswa yang masih memberi diri untuk ada dalam kepengurusan di persekutuan kampus. Beberapa waktu lalu pelayanan mahasiswa mengadakan gathering guna menyediakan ruang berbagi bagi para pengurus persekutuan mahasiswa yang dihadiri oleh beberapa persekutuan kampus, saya begitu tersentuh melihat kehadiran mereka. Mengapa? Ada beberapa fenomena yang terjadi dalam lingkup persekutuan akhir-akhir ini, sepertinya bagi sebagian mahasiswa saat ini aktivitas rohani bukanlah sesuatu yang dirasa cukup penting dan kurang begitu menarik untuk diikuti, sehingga jangankan untuk memberi diri menjadi pengurus dalam Persekutuan Mahasiswa Kristen (PMK) kampus, untuk menghadiri persekutuan saja pilihan tidak hadir lebih menarik.
Namun, ketika beberapa pengurus ini hadir dan terbuka untuk berbagi, saya melihat kerinduan, keresahan bahkan komitmen yang masih adik-adik ini berikan bagi PMK kampus mereka masing-masing. Mungkin terdengar berlebihan ketika memberi apresiasi dan begitu membanggakan keberadaan mereka, tetapi kenyataan dan kondisi yang sekarang ini dialami adalah, persekutuan mahasiswa bukan lagi hal yang diminati di tengah banyaknya tawaran kegiatan yang dirasa lebih menguntungkan bagi sebagian mahasiswa kristen di kampus, kondisi ini kemudian berdampak pada pertumbuhan yang tidak berlangsung atau bahkan terhentinya regenerasi atau orang-orang yang kemudian melanjutkan pelayanan di kampus.
Mohon doakan agar setiap adik-adik yang masih memberi diri bagi persekutuan mereka bisa melihat buah baik dari komitmen yang sudah mereka berikan, baik bagi diri mereka sendiri maupun bagi teman-teman, sehingga semangat pelayanan mereka tetap terbangun dan terjagai di tengah tantangan dan gumulan yang mereka hadapi, doakan pula agar persekutuan di kampus menjadi rumah dan tempat pertumbuhan yang baik bagi setiap mahasiswa.
Daniel Parlindungan – Asisten Staf Pelayanan Siswa
Bulan Maret menjadi bulan yang sangat saya syukuri. Highlight pribadi selama bulan Maret terdapat pada dua kegiatan. Saya bersyukur bisa menikmati waktu berlibur bersama keluarga besar, momen yang sangat membawa sukacita. Selain itu, saya juga sangat bersyukur bisa menikmati Training PKTB dengan topik mengenal diri. Saya menikmati bagaimana saya telah dan terus ditolong untuk mengenal diri saya dan menolong sesama, dan saya bersyukur bahwa ‘pertolongan’ tersebut juga bisa dibagikan dan dialami oleh adik-adik dan rekan PKTB Perkantas Yogyakarta.
Pokok Doa dan Ucapan Syukur
• Doakan kesehatan pribadi saya yang kondisinya selama 3 minggu terakhir kurang baik dan harus beberapa hari melakukan bed-rest.
• Doakan kegiatan pelayanan di bulan April, rencananya saya akan mengikuti Lokakarya “Making Disciple Across Culture” di Sekolah Tinggi Teologi Bandung pada tanggal 22-23 April 2023. Doakan agar melalui lokakarya tersebut saya dapat semakin diperlengkapi untuk mengerjakan panggilan pelayanan saya di Perkantas Yogyakarta melalui penyusunan bahan-bahan pemuridan yang kontekstual.
Sumarni – Staf Relasi Alumni & Fundrising
“Tetap Tenang” ini adalah salah satu topik dalam bulan Maret saya. Sebuah pesan dalam saat teduh saya yang terus terngiang. Ketika memasuki Minggu Palma Yesus begitu dielu-elukan sebagai Sang Pembebas. Namun kelanjutannya ketika dihadapan Pilatus, Yesus memilih berdiam saat banyak tuduhan yang dialamatkan kepadaNya. Bukankah ketika ada banyak tuduhan adalah kesempatan untuk menunjukkan kehebatanNya? Yesus memilih untuk bungkam. Dalam diam, Yesus dapat mengendalikan emosinya. Sikap tenang dan diam melukiskan bagaimana iman bekerja.
Saya sedang dalam kabar yang biasa atau baik-baik saja. Semoga saya dimampukan untuk memiliki sikap yang tenang ketika muncul sesuatu yang bergejolak dan ketenangan sungguh diperlukan di dunia yang penuh kesibukan dan kekuatiran ini.
Pokok doa:
• Doakan pemulihan anak-anak dan Suami. Dari awal puasa sampai mau lebaran ini, bergantian anak-anak dan suami terkena cacar air. Kami banyak di rumah saja untuk isolasi. Doakan supaya saya tetap sehat, tidak ikut terkena cacar air supaya tidak menambah panjang dirumahnya, sehingga kami bisa mudik ke Wonosari 😊.
• Berkaitan dengan peran saya sebagai staf fundraising, banyak membagikan sharing tentang pelayanan dan sharing pendanaan. Setiap respons para alumni sungguh melimpahkan ucapan syukur dan ketika mendapati alumni yang mendukung pelayanan yang sebenarnya sayapun tahu, bahwa mereka sedang berjuang bagi penghidupan keluarga ataupun untuk diri mereka sendiri bertahan tetapi memiliki kemurahan hati untuk memberi itu sungguh mengharukan. Kiranya Tuhan melimpahkan segala kasih karunia kepada seluruh Kakak dan Rekan alumni.
Nindya Elfira – Staf Kantor
Gejolak muncul di tengah-tengah keluarga besar bapak saya dan membuat saya mau tidak mau terlibat dalam situasi tersebut memasuki awal bulan Maret. Tentu yang saya rasakan kemarahan dan kekecewaan terhadap mereka , namun ya seperti itulah dinamika yang mungkin memang sudah waktunya terjadi. Bersyukur salah satu gejolak sudah teratasi dan sudah tidak menjadi beban untuk saya dan keluarga.
Hal lainnya yang saya syukuri adalah mulainya kegiatan bersama yang diadakan yaitu persekutuan alumni. Saya bersyukur melihat kahadiran teman-teman alumni Jogja bisa hadir setelah sekian waktu mungkin berhalangan karena ada tugad dan tanggung jawab. Selain itu kehadiran teman-teman baru yang sedang studi S2 di Jogja memberi warna untuk memberi gairah di PAKY.
Kelompok kecil yang saya dampingi juga kembali gairahnya untuk menyediakan waktu bertemu. Percakapan dan diskusi saya nikmati bersama mereka dan bersyukur saya juga memiliki interest akan hal yang sedang dibcarakan.
Saya bersyukur menikmati setiap kondisi yang boleh saya alami dan boleh mendapat perhatian juga dari orang sekitar.
Pokok doa:
• Doakan untuk beberapa rencana Perkantas Jogja di bulan April dimana kegiatan bersama serta upgrading staf ke luar kota yang akan dilakukan bisa berjalan dengan lancara dan baik.
• Doakan untuk waktu libur sejanak di lebaran bisa diamanfaatkan staf untuk rehat ataupun menghabiskan waktu bersama keluarga, orang tua dan orang-orang terkasih.