Johan Andreas Santoso - Pemimpin Cabang
Puji Tuhan buat kesempatan yang kaya di sepanjang Oktober. Saya bersyukur buat satu KTB baru mahasiswa yang berjalan baik setelah perjuangan cukup panjang beberapa bulan kemarin. Saya bersyukur buat adek-adek KTB yang di tengah masa studinya sudah bisa menemukan ritme yang lebih baik dan juga lebih sungguh-sungguh mengupayakan jadwal pertemuan yang rutin. KTB-KTB alumni pun antusias bertemu dan belajar di bulan kemarin. Saya menikmati tiap waktu pertemuan KTB-KTB ini.
Saya juga bersyukur untuk kesempatan "meladang" yang tersedia di sepanjang bulan lalu juga, baik di siswa maupun mahasiswa. Melatih beberapa pemimpin KTB di dua kampus, bekerja sama dengan satu sekolah untuk ikut dalam gerakan doa di World Student Day dan memperlengkapi pemimpin KTB di lingkup pelayanan Perkantas mengisi tugas meladang itu. Ladang sedang menunjukkan suasana yang dinamis. Ini sungguh menggembirakan. Namun, juga sangat perlu memelihara pertumbuhan yang muncul itu secara seksama.
Saya mengakhiri bulan ini dengan bergabung di Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) dan Rapat Paripurna Perkantas (RPP). Saya sangat bersyukur bisa menikmati tiap refleksi dan hal-hal yang dibukakan lewat eksposisi Firman Tuhan dan lewat berbagai pemaparan pelayanan Perkantas secara nasional sejauh ini. Saya bersyukur untuk kesempatan berbagi pengalaman menjalani babak baru Perkantas Jogja di Rakornas dan tuntasnya satu pekerjaan sebagai anggota Tim Revisi ART 2024 dengan disahkannya ART 2024 di RPP.
Pokok doa:
Priscilla Rosty Sukmono - Staf Pelayanan Siswa (tugas belajar)
Tidak terasa sudah masuk di trimester terakhir di tahun 2024. Rasanya hampir di semua bidang sedang ada dalam mode mengencangkan ikat pinggang dan melaju dengan cepat. Target, deadline, evaluasi menjadi tema yang makin berkejaran meminta perhatian. Saya sendiri memasuki trimester terakhir ini dengan ritme yang makin meningkat. Perpindahan "stase" atau latar setiap 2 minggu sekali ini membuat saya perlu makin fleksibel dan adaptif dalam membangun kerangka berpikir dan mengerjakan tugas. Ada satu waktu dimana kondisi kesehatan saya dan hampir kebanyakan teman-teman saya ngedrop karena banyaknya "tanggungan" baik individu maupun kelompok yang harus dikerjakan dalam waktu bersamaan. Namun bersyukur pada saat itu saya hanya memerlukan waktu break selama 3 hari untuk kemudian bisa pulih kembali.
Di tengah kepadatan jadwal di atas, saya bersyukur masih bisa menemukan hal yang bisa saya nikmati dari apa yang saya pelajari dan kaitannya dengan pelayanan di Perkantas Jogja. Doakan agar bagian ini juga makin ditajamkan dan bisa diterapkan sesuai konteks yang dibutuhkan. Doakan bulan November ini saya masuk dalam masa UTS dan 1x praktek konseling. Doakan untuk kesehatan dan kemampuan untuk mengerjakan setiap bagian tersebut dengan optimal. Terima kasih sudah mendukung di dalam doa!
Nitamansari M Damanik - Asisten Staf Pelayanan Mahasiswa
Sepanjang bulan ini Tuhan mengajarkan saya untuk terus bertekun mendoakan hal-hal yang ada di luar kendali saya, pengingat yang begitu menguatkan sekaligus menegur karena saya merasa ada hal yang sepertinya kurang menjadi fokus perhatian saya beberapa waktu terakhir ini. Meninggalkan Oktober seperti memasuki kenyataan akan hadir nya kembali gumulan terkait regenerasi bagi pengurus pelayanan mahasiswa, mengingat tahun ini yang hampir selesai dan kebutuhan sumber daya untuk ladang juga mulai harus disiapkan dengan sungguh-sungguh, berat rasanya berhadapan dengan kenyataan akan tantangan bagaimana sulitnya generasi saat ini berani dalam berkomitmen untuk sebuah peranan dan terikat dalam jangka waktu yang ditentukan dalam periode tertentu apa lagi untuk sesuatu yang bagi mereka sepertinya tidak menarik, mohon doakan agar kemudian ada upaya yang bisa dilakukan dalam mendampingi adik-adik di tengah kondisi dan hal-hal yang berubah ini.
Di waktu yang sama saya juga begitu mensyukuri akan keberadaan orang-orang yang masih setia sampai saat ini meskipun secara jumlah begitu sedikit jika mengingat luasnya ladang yang harus dikerjakan dalam pelayanan mahasiswa ini. Doakan agar mereka yang ada saat ini akan terus berlanjut di tahun depan juga kemudian hadir orang-orang yang memiliki kerinduan dan berkomitmen bagi pelayanan yang sedang dikerjakan bersama-sama ini.
Daniel Parlindungan - Asisten Staf Pelayanan Siswa
Oktober berjalan begitu cepat setidaknya bagi saya pribadi. Isu kesehatan saya rasanya menjadi hal yang paling memenuhi hidup saya di bulan ini. Saya diperhadapkan dengan kondisi kesehatan tertentu yang saya miliki, hal tersebut kembali menjadi pengingat dimana saya sudah pernah mengalami kondisi serupa sejak menjadi mahasiswa baru di sekitar tahun 2018-2019 namun dapat "terlupakan" hingga saya kembali harus berhadapan dengan situasi tersebut di bulan ini. Saya sungguh bersyukur untuk bisa hidup sampai saat ini, di sisi lain saya juga sangat bersyukur atas penyertaan Tuhan yang memberi orang-orang yang terus mendampingi saya dalam menghadapi peristiwa ini saya sungguh-sungguh bersyukur atas kehadiran mereka dalam hidup saya selama di Yogyakarta. Tentu, saya merasa sangat terpukul oleh kejadian ini. Tapi, saya bersyukur jika Tuhan memberikan kesempatan kepada saya untuk belajar mengenai pengelolaan dan penguasaan diri yang dapat saya aplikasikan melalui pengendalian stress dan emosi, memperhatikan makanan dan minuman yang masuk ke tubuh saya, serta memiliki disiplin untuk terus berolahraga demi mempertahankan kesehatan dan tubuh yang Tuhan percayakan. Bersyukur di masa-masa tersebut saya tetap bisa melaksanakan pelayanan dengan baik. Saya bersyukur atas World Student Day 2024 yang boleh berjalan dengan baik, terutama dalam persiapan materi dimana saya bisa merenungkan kembali bagaimana Allah meminta saya (dan kita semua) untuk diam dan mengetahui bahwa Dia adalah Allah. Selain itu, Srawung KTB pada bulan ini juga menjadi hal yang paling saya syukuri dalam pelayanan. Saya bersyukur atas dinamika yang terjadi di dalamnya, dimana para mahasiswa bisa bebas dan tenggelam di dalam keraguan-keraguan dan pergumulan mereka dalam keselamatan dan injil, yang kemudian dituangkan praktik percakapan Injil yang otentik dan terus memperlengkapi mereka untuk memuridkan dalam konteks mereka masing-masing.
Sumarni - Staf Pendukung Pelayanan
Saya bersyukur untuk perenungan Firman Tuhan dari Kitab Keluaran pasal 7-12 dimana Tuhan mengirimkan serangkaian tulah untuk meyakinkan Firaun agar melepaskan bangsa Israel dari perbudakan di Mesir. Dari tulah ke tulah Firaun mengeraskan hati dan berkali-kali menolak permintaan Musa dan Harun untuk membiarkan bangsa Israel itu pergi. Setiap tulah semakin berat hingga akhirnya pada tulah kesepuluh yang menewaskan semua anak-anak sulung Mesir, Firaun mengizinkan bangsa Israel pergi.
Cerita yang tidak asing dan mudah ditebak, namun bersyukur untuk kekayaan pesan yang saya dapatkan diantaranya adalah tentang Tuhan yang memelihara kehidupan, Dia yang menyediakan segala sesuatu, kita tidak boleh menyepelekan pengampunan atau kesempatan untuk hidup yang sudah Tuhan berikan kepada kita, Tuhan yang memberikan perlindungan bagi kita umatNya dan betapa bahagianya kita menjadi umatNya. Kita tidak boleh diperbudak oleh segala sesuatu, disini pun saya belajar untuk tidak menaruh rasa aman itu pada harta yang kita miliki atau bagaimana sikap kita terhadap kekayaan. Allah yang pegang kendali, Allah yang dahsyat, nasib sebuah bangsa pun bisa berbalik ketika Allah melakukan intervensi. Secara pribadi saya dan keluarga dalam kondisi baik-baik saja, tetapi orang-orang yang kami kenal, mereka sedang dalam kekuatiran dan permasalahan-permasalahan yang berat.
Pokok doa:
Nindya Elfira - Staf Pendukung Pelayanan
Saya kira usia 30 tahun menjadi awal yang baru untuk saya. Bulan Oktober sudah empat kali saya meniup lilin di kue manis dari teman-teman. Sungguh bersyukur untuk perhatian dan bentuk kasih yang boleh saya terima. Bagi seorang Ira fase ini kiranya sudah matang dalam segala aspek, terkhusus dalam sisi emosional, karakter, tingkah laku dan sikap yang ditunjukkan. Saya kembali mengingat momen 10 tahun sebelumnya yang masih penuh dengan keinginan pengakuan diri, eksistensi, sikap dalam relasi yang masih belum bijak dan itu semua adalah proses saya mengakui kerentanan. Doakan kiranya memasuki usia kepala tiga ini dan beberapa aktivitas yang sudah mulai terlibat di masyarakat dan gereja, menjadikan saya alumni yang siap untuk bisa berkontribusi.
Belajar dari banyak situasi menolong untuk terus melatih mengelola sesuatu yang tidak ideal atau melenceng dari apa yang sudah direncanakan. Melatih komunikasi, menjaga perasaan orang lain dan tidak menjadi yang paling tahu adalah sebuah skil hidup yang kurasa sangat penting ketika berdekatan dengan banyak orang di beberapa komunitas. Ya, saya sedang mengamati orang-orang disekitar saya khususnya mereka yang usianya lebih sangat senior bagaimana mereka ada dalam suatu tanggung jawab dan mungkin kedepan entah beberapa lagi giliran saya yang ada di bagian itu.