Johan Andreas Santoso - Pemimpin Cabang
Jika saya ditanya pengalaman bergumul secara rohani dan berhadapan dengan kekuatan yang saya sadari bukan dari Tuhan, pengalaman di bulan Juni lalu akan jadi salah satu contoh yang mudah saya ingat. Di tengah upaya untuk merevitalisasi beberapa KTB mahasiswa yang perlu pengaturan ulang (karena PKTBnya sudah lulus dan meninggalkan Jogja, atau tidak berhasil untuk membangun relasi yang baik) dan menyiapkan beberapa pelayanan di sebuah kamp siswa dan Alumni Gathering Perkantas Jogja, saya mendapati diri saya seperti terjebak pada pemikiran yang kelam dan berlebihan saat merefleksikan kelemahan diri yang saya identifikasi. Saya bersyukur untuk topangan doa dan percakapan yang menolong menjernihkan situasi itu; Tuhan sediakan lewat beberapa orang.
Saya bersyukur untuk buah dari situasi yang tertolong itu. Proses revitalisasi KTBnya berjalan lebih baik dari yang saya antisipasi. Pelayanan di kamp siswa yang berjalan baik dan terlaksananya Alumni Gathering Perkantas Jogja yang membawa kesegaran bagi pergumulan misi alumni di marketplace meneguhkan saya bahwa Tuhan telah menyatakan kuasa-Nya, memberkati upaya-upaya tersebut. Saya juga bersyukur untuk kesempatan mengambil jeda sejenak untuk memberi perhatian bagi istri dan anak-anak di masa liburan sekolah ini. Kami coba menyediakan kesempatan bagi anak bungsu saya untuk mencoba berbagai macam moda transportasi. Keminatannya memang berkaitan dengan alat transportasi dan mesin-mesin. Kami bersyukur buat kesempatan perjalanan itu.
Pokok Doa:
Priscilla Rosty Sukmono - Staf Pelayanan Siswa (tugas belajar)
Juni menjadi bulan penentuan yang penting dalam proses dan dinamika studi saya di semester ini karena saya harus menyelesaikan kasus pendidikan dan submit syarat ujian di kasus kesehatan. Dalam proses saya magang dan mengerjakan laporan ini saya benar-benar bersyukur karena Tuhan memberikan saya kekuatan untuk bisa mengerahkan upaya dengan optimal dan melihat bahwa Tuhan turut bekerja di luar hal-hal yang bisa saya kendalikan. Saya sangat dibentuk dalam daya juang, daya tahan, ketekunan, strategi dan solusi untuk mengatasi situasi yang muncul di luar rencana serta tetap memberikan ruang bagi Tuhan berkarya pada hal-hal tidak terduga yang terjadi di luar kendali yang bisa saya upayakan. Namun di tengah situasi yang tidak bisa dikendalikan itu saya juga belajar untuk bisa peka dan menangkap momen pada hal-hal yang mungkin saya upayakan. Pada akhirnya saya melihat bahwa kita dipanggil secara aktif untuk berupaya dan berdaya namun juga terus bergantung pada Tuhan karena menyadari keterbatasan kita sebagai manusia yang tidak bisa mengendalikan segala sesuatu.
Puji Tuhan saya bisa submit laporan pendidikan dan kesehatan sebagai syarat saya bisa melakukan ujian di semester ini. Ujian lisan pendidikan terjadwal tanggal 7 Juli dan ujian lisan kesehatan terjadwal tanggal 9/10 Juli. Doakan agar saya bisa memberikan yang terbaik dalam ujian tersebut. Selepas ujian ini, saya masih melanjutkan jam magang di puskesmas hingga tanggal 26 Juli 2025. Doakan untuk setiap interaksi yang terjalin baik dengan pasien maupun nakes dan staf boleh menjadi interaksi-interaksi yang menumbuhkan. Meskipun menantang dan tidak terprediksi, saya menikmati proses magang saya di puskesmas karena saya dapat berjumpa dengan banyak orang dari latar belakang yang berbeda-beda namun dengan 1 harapan yang sama bahwa mereka ingin berpulih. Kiranya setiap kita pun terus dianugerahi pengharapan untuk terus berpulih dan bertumbuh dari hari ke hari. Immanuel. Tuhan beserta kita.
Nitamansari M Damanik - Asisten Staf Pelayanan Mahasiswa
Bulan Juni terasa cepat sekali berlalu. Mungkin karena memang waktunya singkat, atau karena begitu banyak hal yang harus saya selesaikan. Meskipun tugas-tugas terasa kecil satu per satu, tapi terasa penuh. Saya menghabiskan Juni dengan banyak persiapan menjelang orientasi staf, mengerjakan berbagai tugas dan laporan yang memerlukan waktu dan fokus. Meski begitu, saya tetap mendampingi adik-adik di pelayanan mahasiswa. Saya bersyukur karena bulan ini kami bisa mengambil waktu untuk merenungkan kembali perjalanan pelayanan selama satu semester terakhir, sekaligus mulai merancang rencana pelayanan untuk semester berikutnya. Saya pribadi bersyukur karena adik-adik pengurus masih setia dan berkomitmen melayani sampai saat ini, meski mereka juga sibuk dengan studi dan aktivitas lainnya. Selama satu setengah bulan ke depan, saya mungkin tidak terlihat di ladang pelayanan karena sudah mulai menjalani orientasi staf yang berlangsung sampai Agustus. Mohon doakan agar adik-adik tetap bisa mandiri, meskipun sedang libur semester dan beberapa sedang pulang kampung, saya berharap mereka tetap bisa menjaga persekutuan dan kebersamaan untuk tetap membangun kedekatan dan sinergi di antara mereka, meskipun tentu hanya bisa dilakukan secara daring. Mohon doakan juga teman-teman yang sedang bersiap untuk mengikuti Kamp Nasional Mahasiswa pada bulan Agustus. Saya tidak bisa banyak terlibat lagi dalam mendampingi persiapan mereka, tapi saya bersyukur karena mereka menunjukkan kemandirian, inisiatif, dan kerja sama yang baik. Sementara saya mengikuti masa orientasi, saya mohon dukungan doa agar masa ini menjadi waktu pembelajaran yang berharga, baik tentang diri saya, pelayanan, maupun hal-hal baru yang Tuhan ingin nyatakan dalam hidup saya melalui pengalaman-pengalaman saya nantinya.
Dwi Krisnawati - Asisten Staf Pelayanan Siswa
"Gelas kosong yang mulai terisi"
Istilah yang sering saya gunakan ketika saya sedang belajar dengan banyak hal yang sudah Tuhan suguhkan, khususnya selama melayani di pelayanan siswa. Gelas kosong yang mulai diisi ini menunjukkan bahwa saya sangat menikmati banyak hal baru yang saya pelajari dan pada akhirnya gelas kosong itu terisi dengan hal-hal yang saya ingin masukkan dalam gelas tersebut yaitu semua hal positif dan membangun yang saya jumpai ketika melayani. Saya sangat bersyukur banyak di isi di bulan ini. Ikut membersamai dan juga mengikuti rangkaian Alumni Gathering sangat menolong saya semakin menghayati dan menikmati ladang yang ada di hadapan saya. Berjumpa dengan kakak-kakak di acara alumni gathering cukup menolong diri saya kembali menyalakan api pelayanan siswa dengan lebih lagi. Banyak hal baru juga pov baru yang dibagikan kakak-kakak, sungguh bersyukur karena ditularkan api semangat itu, semakin harus sungguh-sungguh memikirkan siswa-siswa kepunyaan-Nya, semakin di bukakan melihat ladang yang menguning itu, semakin menggebu ingin memanennya, namun semakin bergantung pula kepada Tuhan dan juga menyerahkan pekerja-pekerja yang dibutuhkan untuk serius memikirkan ladang ini. Allah pasti memampukan, Allah pasti menemani, Allah pasti menopang.
Pokok Doa :
Sumarni - Staf Pelayanan Pendukung
Bulan Juni berlalu begitu cepat, seperti hembusan angin yang numpang lewat. Hari-hari saya biasa saja, saya menjalani peran dan pekerjaan yang berulang layaknya mesin otomatis. Tapi, di balik rutinitas itu, ada rasa syukur karena tetap bisa menjalani semuanya tanpa rasa bosan. Salah satu peran rutin yang saya jalani adalah memimpin rapat di PKK RT. Bulan Juni bahasan rapat adalah persiapan kirab budaya, suasana pun jadi ramai, ibu-ibu mulai membahas soal seragam dengan selera masing-masing. Di sinilah saya belajar bahwa ketegasan dibutuhkan bukan untuk mengatur, tapi untuk menjaga agar semua tetap terarah, saling mendengar, dan saling menghargai.
Hal lain yang saya syukuri adalah masa liburan sekolah anak-anak. Kami tidak ke mana-mana, lebih banyak menghabiskan waktu di rumah. Tapi justru disanalah saya menemukan momen berharga, mengajak anak-anak untuk terus bangun pagi dan melakukan renungan bersama lanjut olahraga jalan sehat. Kami bersyukur diberi kesempatan melayani di acara Alumni Gathering akhir Juni lalu, ini menjadi ajang bagi kami sekeluarga untuk terlibat bersama. Anak-anak pun ikut melayani, meski awalnya dengan enggan. Saat-saat renungan pagi itulah kami manfaatkan juga untuk latihan. Kak Fani pegang gitar dan Inge (adik) yang menyanyi, prosesnya tidak mudah, tapi syukur tak terhingga karena bisa mengalami pengalaman melayani bersama mereka. Sebuah latihan kecil yang semoga tumbuh menjadi kebiasaan besar untuk melayani dan mengenal Tuhan.
Pokok doa bulan Juli:
Nindya Elfira - Staf Pelayanan Pendukung
Pertengahan tahun 2025 telah dilalui, merupakan perjalanan yang tidak terpikirkan olehku ketika di awal tahun kemarin. Gambaran akan ritme yang sudah tertebak atau mengerjakan yang itu-itu aja adalah situasi yang ku bawa di awal tahun ini. Namun ternyata tidak, ada hal-hal baru yang ku kerjakan dan situasi serta perjumpaan dengan orang-orang yang baru ku jumpai. Ada pada sebuah struktur organisasi di Perkantas Jogja dalam bagian staf dan sebagai sekretaris pelaksana di BPC. Enam bulan ada dalam bagian ini menuntunku melihat kerja di ladang dan menyelaraskan dalam kebijakan yang menjadi topik perbincangan rutin di BPC, aku sangat belajar untuk memahami dan menyikapi banyak situasi yang ada. Meskipun di awal aku sungguh belum begitu melihat kedua sisi itu secara kacamata objektif dalam wajarnya diskusi dan tukar pendapat.
Berjumpa dengan kakak-kakak alumni dalam Alumni Gathering sangat menolong melihat realitas kehidupan sebagai alumni yang tidak terpikirkan tapi Tuhan ijinkan terjadi dalam hidupnya. Aku melihat ketangguhan dari mereka berbagi menjalani kehidupan dan tetap berpegang pada apa yang Tuhan tuntun buat mereka. Peran pemuridan yang menolong mereka hidup sebagai alumni dalam pekerjaan dan pelayanan mereka. Kesempatan berbincang dengan salah seorang kakak sebelum dan selepas acara itu memberikanku pandangan akan arti pelayanan dan perjalanan Perkantas Jogja. Sungguh itu menggelisahkanku terkait pelayanan yang sudah ku kerjakan, ternyata masih ada hal-hal yang terlewat. Banyak sekali aku merenung dan berefleksi selepas berjumpa dengan kakak-kakak alumni, tentang diriku dan pelayanan, diriku dan pekerjaan serta kedepan apakah aku akan seperti mereka? terus memiliki respon dan cinta untuk pelayanan ini ditengah-tengah kehidupan yang terus diupayakan.