Johan A Santoso - Pemimpin Cabang

Bulan Maret terasa berjalan sangat cepat dan penuh buat saya. Ini karena ada setidaknya dua 'perhentian' yang saya hadapi sehingga banyak agenda perlu dimampatkan di kesempatan di luar kedua 'perhentian' tersebut. Perjumpaan dengan adik-adik KTB dan rekan-rekan pelayanan atau para alumni, juga mengerjakan tugas-tugas lainnya jadi bertumpuk di hari-hari yang tersisa di bulan kemarin. Perhelatan kolaborasi dengan Lembaga SABDA untuk pelatihan penggunaan AI (Artificial Intelligence/kecerdasan buatan) bagi penggalian Alkitab juga sudah terlaksana.

'Perhentian' yang satu, tentu saja adalah hari libur Idul Fitri. Jeda sekolah dan kampus tentu berdampak pada kesempatan untuk melayani siswa/mahasiswa di sekolah/kampus. Pun bagi alumni, yang juga memanfaatkan kesempatan ini untuk bepergian atau kembali ke rumah orang tua. Saya bersyukur untuk kesempatan jeda ini juga karena bisa tidur cukup panjang di beberapa hari, mengejar ketertinggalan jumlah jam tidur. Juga, saya punya waktu cukup untuk diluangkan dengan istri dan anak-anak. Menebus waktu-waktu yang makin berkurang untuk bersama mereka di beberapa waktu terakhir ini.

'Perhentian' lainnya adalah perjalanan ke Jakarta untuk, bersama tim, mengelola program pelatihan kepemimpinan bagi para Staf Junior. Tentu ini bukan 'perhentian' atau jeda sebenarnya. Justru padat dan meletihkan selama mengelola program tersebut. Menjadi 'perhentian' bagi saya karena musti meninggalkan ladang selama seminggu. Saya bersyukur punya cukup banyak kesempatan mendengarkan dengan dekat gumulan teman-teman Staf yang lebih muda, yang sedang mulai mengemban tanggung jawab kepemimpinan mereka di daerah masing-masing. Saya juga gembira punya kesempatan berbagi disiplin rohani yang berbeda dari yang kebanyakan dikenal dan dihidupi rekan-rekan Staf muda ini.

Dari keluarga, kami memasuki tahapan baru setelah menerima jadwal program rehabilitasi medik yang musti dijalani Reny. Dampak dari operasi lalu dan adanya cangkokan di tulang jarinya adalah terbatasnya pergerakan jari telunjuk kanannya. Jarinya tak bisa menekuk seoptimal sebelumnya. Dalam rancangan dokter akan ada delapan kali sesi fisioterapi selama bulan April ini. Semoga ini memberikan kondisi yang lebih baik bagi Reny. "Aku sudah menerima disabilitas ini, tak masalah buatku sebenarnya", kata Reny dengan nada bercanda selepas pemeriksaan terakhir untuk evaluasi pasca operasi.

Pokok Doa:

• Saya bersyukur untuk pelaksanaan Perkantas Young Leaders Training (pelatihan kepemimpinan bagi Staf Junior) di tengah Maret lalu. Semua berjalan dengan baik. Kami bersyukur untuk karya Tuhan yang hebat dan untuk dukungan doa Kakak dan Rekan sekalian. Tolong doakan untuk penyiapan tahap 3 dari pelatihan ini yang akan kembali dilaksanakan secara daring pada bulan Oktober-November nanti.
• Bulan April ini kami kembali masuk pada bahasan mengenai draft bahan pemuridan yang sedang dikerjakan oleh Staf di Jogja. Lanjutkanlah mendoakan agar kami sehati dan saling terbuka untuk mengerjakan pembuatan bahan ini bersama-sama.
• Tolong doakan juga agar Reny sabar dan terus bersukacita mengupayakan perbaikan kondisi di jarinya. Di tengah-tengah tuntutan tanggung jawabnya mengajar, ia perlu menyesuaikan jadwalnya dengan proses fisioterapi selama sebulan ini.

Priscilla Rosty Sukmono - Staf Pelayanan Siswa (tugas belajar)

Sudah sebulan sejak saya memulai perjalanan magang saya di Puskesmas dan SMA di Bandung. Saya berjumpa dengan semakin banyak ragam karakteristik manusia dan belajar untuk bisa memahami serta beradaptasi dalam membangun interaksi. Saya berdoa agar kehadiran saya bisa menjadi jembatan bagi orang-orang yang saya temui terutama di tempat magang, untuk bisa merasakan kasih Allah yang dinyatakan. Di sisi lain, saya masih bergumul untuk mendapatkan kasus panjang yang menjadi kewajiban saya dalam proses magang ini. Kesadaran masyarakat tentang pentingnya mental health sudah cukup baik namun kemauan masyarakat untuk mau melakukan pemeriksaan psikologis itu adalah hal yang berbeda. Kami masih berusaha untuk melakukan upaya promotif bahwa kesehatan mental bukan hanya tentang "gangguan mental" namun juga upaya untuk mengatasi masalah keseharian dan mengoptimalisasi potensi diri supaya makin bertumbuh dan berkembang. Doakan agar saya bisa menyelesaikan 2 kasus panjang di tiap latar layanan itu di rentang April-Mei ini dengan baik.

Terakhir, doakan juga untuk adik saya yang beberapa waktu lalu sempat masuk IGD karena mengalami serangan yang berkaitan dengan saraf. Sejauh ini kondisi sudah membaik namun perlu upaya follow-up dengan melakukan tindakan MRI. Doakan agar proses selanjutnya boleh berjalan lancar dan tidak ditemukan masalah yang serius. Doakan juga untuk bapak dan ibu yang ada di Jogja supaya tetap sehat dan terus dicukupkan di dalam kebutuhan melalui usaha makanan yang sedang diupayakan. Terima kasih sudah mendukung dalam doa.

Nitamansari M Damanik - Asisten Staf Pelayanan Mahasiswa

Bulan Maret ini menjadi waktu bagi saya untuk  berefleksi karena saya memasuki tahun kelima ada di pelayanan ini sebagai staf yang mendampingi pelayanan mahasiswa, saya sungguh bersyukur kalau mengingat lagi bagaimana pertolongan Tuhan bagi saya secara pribadi untuk bisa memahami, mengerjakan bahkan menikmati peran saya di staf sampai dengan saat ini lewat orang-orang yang Tuhan hadirkan juga pengalaman-pengalaman yang Tuhan ijinkan terjadi, tentu ada banyak gumulan yang saya hadapi tapi ada banyak hal juga yang menjadi pembelajaran yang membentuk diri dan kehidupan saya. Saya sungguh bersyukur untuk itu, doa dan harapan saya dalam memasuki tahun kelima ini agar saya tetap menikmati dibimbing dan diarahkan oleh Allah melalui cara yang seperti apapun itu yang seturut dengan kehendakNya, sehingga saya bisa tetap berproses dalam peranan ini.

Kesempatan belajar dan diisi bahkan disegarkan juga saya nikmati di awal Maret yang lalu, saya mengikuti training kepemimpinan bagi para staf muda yang diadakan oleh Perkantas di Jakarta. Sungguh kesempatan ini saya syukuri karena ada banyak hal yang kemudian dibukakan bahkan diingatkan lagi terkait peran kepemimpinan itu, saya begitu merasa ditolong, ditopang bahkan disegarkan melalui training ini, kesempatan belajar lagi, kesempatan berinteraksi dengan rekan-rekan staf yang lain dan proses-proses yang terjadi setelahnya, saya sungguh bersyukur dan begitu menikmati setiap rangkaian acara yang disiapkan dan semua pembelajaran yang saya terima, pada akhirnya yang kemudian menjadi doa saya agar apa yang sudah saya terima ini bisa menolong saya untuk mengembangkan pelayanan mahasiswa bersama dengan adik-adik dalam pelayanan yang tentu saya pun perlu membagikan semangat itu kepada setiap mereka.

Dwi Krisnawati - Asisten Staf Pelayanan Siswa

"Seperti di dekap erat oleh-Nya", bersyukur merasakan secara nyata di lingkupi oleh berkatnya sepanjang melayani, terkadang ada masa dimana merasa "yakin ga ya Tuhan, bisa ga ya?" tapi Tuhan selalu menjawab dan memberikan keyakinan kembali didalam melayani, selalu di temani, seperti tidak pernah di tinggalkan, bersyukur melewati bulan ini, bersyukur boleh melayani sepanjang bulan ini, bersyukur tidak hanya melayani tetapi juga secara langsung boleh bertumbuh dan merasakan dekapan kasih-Nya yang berharga. Satu lagu yang ,menolong perenungan saya sepanjang bulan ini  "Sejuta Rasa"

Kau mengenal hatiku

Hampa batinku tanpa hadir-Mu

Bawa daku mengalir

Berlabuh dalam hangatnya kasih-Mu

Chorus

Sejuta rasa di jiwa

Rindukan peluk-Mu, Bapa

Izinkanku ‘tuk menyembah

Dengan apa yang kupunya

Tiada yang lebih berharga

Hanya pribadi-Mu, Bapa

Biarkanlah kumenyembah

Hatiku milik-Mu seutuhnya

Lagu ini menolong saya terus mengingat Allah yang paling  mengenal diri saya sendiri, menolong saya makin menyadari untuk berlabuh kepada-Nya terus memperjuangkan dekapan erat kasih-Nya, hal ini menandakan bahwa dalam pelayanan yang saya kerjakan "saya butuh Allah, saya butuh dipeluk Allah, saya perlu menyadari saya adalah milik Allah sepenuh-Nya". 

Pelayanan yang terus diperjuangkan juga bagian dari penyembahan kepada Allah, itu yang saya maknai. Ketika menghadirkan Allah di dalam pelayanan maka tidak hampa pelayanan itu, tetapi menjadi penuh syukur meskipun sisi manusiawi sering bertanya berkali-kali kepala Allah, namun berlabuh kepada Allah adalah pencarian jawaban yang paling tepat.

Pokok Doa :

• Doakan supaya satu tim pelayanan siswa semakin memiliki spirit yang sama di dalam melayani. Semakin diberkati dan di sirami hatinya juga kerinduannya di dalam melayani.
• Doakan supaya saya tetap "menyala" ketika berjalan bersama dengan TPS di dalam pelayanan siswa ini.

Sumarni - Staf Pelayanan Pendukung

Bulan Maret yang penuh warna. Diawali oleh umat Muslim yang menjalankan ibadah puasa. Gereja pun masuk masa penghayatan pra Paskah dengan mendorong para jemaat untuk berpuasa. Beberapa bentuk puasanya seperti satu hari tanpa marah dan mengeluh, satu hari tanpa minuman manis, olahraga pagi, disiplin waktu, berdoa buat bangsa dan negara, mengurangi penggunaan media sosial, berdoa tanpa meminta dan hanya bersyukur, berkumpul dan berdoa bersama keluarga, tidak menyisakan makanan, mengikuti doa pagi setiap hari Sabtu dan lain-lain. Ada yang mudah dan sulit untuk dijalani. Bagian yang gagal bagi saya adalah satu hari tanpa marah dan mengeluh. Ah, sedih dan menyesal karena marah dengan anak saya. Bagian puasa lain yang berkesan adalah berdoa buat bangsa dan negara karena momen yang pas dengan situasi bangsa kita yang sedang "tidak baik-baik saja" membawa kita untuk berlutut dan berdoa.

Pokok doa:

• Bersyukur untuk libur Nyepi dan Idul Fitri, punya kesempatan untuk berjumpa dan berkumpul bersama keluarga besar dan para saudara. Bersilaturahmi, ikut dalam kebahagiaan dan mendengar cerita kehidupan mereka.
• Doakan Minggu ini anak-anak sudah kembali ke sekolah, supaya sehat dan siap belajar di Sekolah. Bersyukur nilai rapor UTS kedua anak saya tanpa remidi. Anak saya Fani kelas 7 terlihat perkembangannya yang lebih bertanggung jawab dengan giat belajar untuk mimpinya 2 tahun kedepan supaya bisa diterima ke SMAN pilihannya.
• Doakan setelah libur lebaran, KTB bersama adik-adik pasca sarjana supaya bisa dimulai kembali. Bersama kelompok ini, bisa saling mendukung, menyegarkan dan membangun hidup.

Nindya Elfira - Staf Pelayanan Pendukung

Di waktu-waktu itu kantor dan administrasi sedang merapikan perpajakan secara menyeluruh dari Perkantas nasional hingga cabang-cabang. Coretax menjadi sesuatu hal yang perlu segera diaplikasikan di semua cabang Perkantas, bersyukur saya di Jogja sudah bisa melakukan setiap tahapan administrasi perpajakan tersebut secara rutin setiap bulan, meskipun masih mendengar dari rekan yang lain kendala yang masih terjadi. Saya menikmati setiap waktu saya mengerjakan hal-hal kantor dan ruper meskipun terlihat saya jarang ada di kantor setiap harinya. Untuk beberapa waktu kebelakang dan kedepan saya lebih rutin untuk mengecek ruper karena sementara tidak ada yang tinggal disitu, hanya sekedar mampir sebentar. 

Di lingkungan masyarakat saya mengunjungi beberapa rumah tetangga untuk sekedar memberikan selamat hari raya dan menyantap kudapan yang disediakan. Percakapan sederhana bersama tetangga muslim di momen itu menyatukan pemikiran yang sama terkait kondisi saat ini. Ya, kondisi yang makin tidak mudah yang akan dihadapi setiap masyarakat dimana pemerintah dan media tidak begitu konkrit mengatakannya menjadikan kekhawatiran di masyarakat. Interaksi dengan warga gereja di wilayah juga menjadi hal rutin setiap bulan seperti sarasehan dan PA bersama mereka. Latihan paduan suara juga sudah kembali saya ikuti untuk memasuki masa Paskah. Saya melihat sebagai orang muda perlu untuk hadir sebagai sarana berinteraksi dan saling mengenal sesama anggota gereja dan melihat realitas yang ada. 

Momen syukur saya untuk adik saya yang sudah wisuda dan sedang menunggu pembukaan program profesi guru, supaya program ini segera diadakan lagi untuk gelombang baru saat ini. Doakan untuk adik dua KTB saya yang keduanya ada di pengurus PMKY dan peserta KNM sekaligus ada di masa-masa magang luar kota dan skripsi supaya dimampukan mengambil keputusan dalam beberapa tanggung jawab yang bersamaan ini.